POLITEKNIK PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PAYAKUMBUH
Sabtu, 29 Maret 2008
PENGARUH IMUNISASI TEKNOLOGI TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DANAU MANINJAU

PENGARUH IMUNISASI TEKNOLOGI TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DANAU MANINJAU

Aflizar, Harmailis, Ismawardi

Politeknik Pertanian Negeri payakumbuh Universitas Andalas, Padang, Indonesia.

Koresponden e-mail: aflizar_melafu@yahoo.com; harmailis_chaniago@yahoo.com.

Masalah terjadi di Danau Maninjau Sumatera Barat saat ini diantaranya : masalah pertama Penyusutan debit danau maninjau sehingga PLTA Maninjau tidak dapat beroperasi optimal yang berakibat kepada pemadaman listrik di Sumatera Barat dan Riau secara bergiliran setiap tahun seiring dengan perubahan musim. Masalah kedua setelah lebih 26 tahun PLTA Maninjau beroperasi terjadi pencemaran pada air Danau Maninjau karena menurut masyarakat sekitar Danau Maninjau akibat di bendung atau dibuatnya wear di Sungai Batang Antokan sebagai outlet Danau Maninjau sehingga sekarang air danau Maninjau menjadi kotor dan menimbulkan gatal-gatal bila berenang didalamnya dan karena tidak lancarnya kotoran danau dibuang melalui sungai Antokan padahal sebelum wear dibangun PLTA kejadian ini tidak pernah ada. Namun pihak PLTA Maninjau tidak mau disalahkan dan melakukan pembelaan dengan mengatakan penyebab utama pencemaran Danau Maninjau karena aktivitas KJA (karamba Jaring Apung) yang dibangun masyarakat di sekitar danau Maninjau yang mengakibatkan terjadinya penumpukan sisa makanan di dasar danau .

Diantara pertikaian yang terjadi saat ini, ada sebuah kata sepakat saat ini dimana pihak PLTA Maninjau dan Masyarakat sekanagarian Danau Maninjau setuju kalau Danau Maninjau sudah tercemar, namun sejauh mana tingkat pencemaran itu telah terjadi belum diketahui dengan pasti. Berdasarkan latar belakang diatas dilakukan studi tingkat pencemaran di Danau Maninjau yang dibiayai oleh PLN Pusat sendiri atas desakan DPR RI yang mendapat laporan dari wakil rakyat Maninjau.

Maksud dari studi ini adalah mensurvei sejauh mana tingkat pencemaran Danau Maninjau sehingga dapat diambil tindakan tepat untuk mengatasinya agar semua pihak menjadi bahagia dan lingkungan danau Maninjau tetap lestari sehingga masih bisa dinikmati oleh anak cucu semua orang indonesia dimasa mendatang dan tidak tinggal cerita dari mulut ke mulut saja.

Tak kenal maka tak sayang kata pepatah maka tidak ada salahnya mengnal sedikit tentang danau Maninjau. Danau Maninjau ini berada di Kabupaten Agam. Proses kejadian danau Maninjau ini dahulunya adalah kaldera dari gunung Api dimana dalam proses ribuan tahun terus terisi air maka terbentuklah Danau maninjau yang ada saat ini.Ada periode tahunan terjadi siklus arus sulfur dari dasar danau ke permukaan yang mengakibatkan ikan di KJA banyak yang mati dan untuk kasus alam ini masyarakat dapt memahaminya. Iklim disekitar danau menurut klasifikasi Smith Furguson Tipe B (Basah) dengan bulan basah 4 bulan berturut-turut.Geomorfologi memiliki kelerengan 0 -8% , 8-16% dan >16% dengan luas berturut-turut 3,8%, 0,85% dan 95,3% dari total luas Daerah aliran sungainya (DAS). Bentuk DAS seperti kuali berbentuk kipas, jaringan drainase atau jaringan sungai berpola dendritik (menjari) dan linear (lurus). Geologi diominasi batu andesit, batu apung dan aluvium. Jumlah total luas kawasan 47769,763 ha yang terdiri dari hutan(7133,892 ha), Sawah(6203,54 ha), pemukinan (2997,29 ha), kebun (12967,47 ha), semak (761,898 ha), tanah kosong (75,364 ha), tegalan/tanaman semusim(7469,006 ha), rerumputan (303,9009 ha), pekarangan 74,727 ha) dan danau/perairan (9782,64 ha). Air danau digunakan PLTA Maninjau berkapasitas 4 x 17 MW = 68 MW dengan pengoperasian 1 unit turbin 24 jam/hari dan 3 unit turbin beroperasi 6 jam/perhari dari jam 18.00 – 24.00. Dari hasil pengamatan 22 – 30 januari 2006 outflow rata-rata 960,708 m3/hari dan dari laporan tahun 2005 outflow rata-rata 1.164.604 m3/hari disini terjadi penurunan akibat defisit debit danau maninjau yang berakibat pada pemadaman listrik secara bergiliran di Sumatra Barat.












Gambar 1. Lokasi sampel Air dan Karamba Jaring apung (KJA) di Danau Maninjau


Untuk mengetahui pengaruh arus danau terhadap penyebaran polutan yang ada didanau maka dilakukan pengukuran langsung arus danau maninjau dimalam hari sesuai dengan beroperasinya 4 turbin PLTA dengan menggunakan current meter karena pergerakan arus dan pusaran air yang berkaitan erat dengan penyebaran zat pencemaran air di sekitar danau maninjau disamping itu data tentang berapa volume danau maninjau juga dihitung dari peta patimetri dengan metoda kringing dan diproses dengan softwear surfer versi 8 sehingga didapat peta 3 dimensi Danau maninjau untuk mengetahui volume total air Danau Maninjau dan distribusi kedalam Danau dimana data ini nanti untuk menghitung total deposit potensi pencemaran Danau Maninjau, selanjunya dilakukan juga pemetaan lokasi KJA di sekitar danau Maninjau untuk mengetahu sumber pencemaran.

Pemeriksaan kwalitas air Danau sangat penting untuk membuktikan asumsi masyarakat apakah betul danau maninjau telah tercemar dan sejauh mana tingkat pencemaran itu telah terjadi maka dilakukanlah pengambilan Sampel air Danau Maninjau diambil disekitar Danau dimana lokasinya pada Gambar 1. sampel air dianalisa di Laboratorium dengan parameter uji Pospor, N-NH3, N-NO3, N-NO2 dan analisa logam berat Fe, MN, Zn, Cu. Hasil analisa dibandingkan dengan standar baku mutu yang ditetapkan pemerintah Indonesia untuk mengetahui apa saja zat pencemar yang telah melebihi baku mutu dan bagaimana tindakan selanjutnya untuk mengatasi itu.

Text Box:

Gambar 2. memberikan data distribusi kecepatan arus danau maninjau dimana diduga ada terdapat pusaran kecepatan arus yang ditandai dengan lingkaran arus dan umumnya berada dekat dengan tepian Danau maninjau.

Gambar 2. Peta keceptan arus danau maninjau dan lokasi pengukuran sampel

Peta 3 Dimensi dan volume Air Danau Maninjau




Gambar 3. Peta tiga Dimensi dan volume air Danau Maninjau

Tabel 1. Volume Air Danau Maninjau dalan satuan m3 dan kg




Data dari Gambar 3. Menunjukan bahwa peta tiga dimensi kedalaman danau Maninjau dimana danau Maninjau terlihat seperti jurang yang terjal yang terisi oleh air dimana memiliki kedalaman >150 meter. Dari gambar ini membuktikan bahwa benar waktu dahulunya lokasi ini adalah kawah dari gunung api yang karena kedap air menjadi danau. Tabel 1. memberikan data bahwa volume total air danau Maninjau berkisar 25 juta milyar ton berat air yang ada di danau maninjau bila BJ = 1 dengan luas danau maninjau 9782,64 ha dengan hujan rata-rata bulanan 173,1667 mm/bulan maka bila semua air hujan yang jatuh di danau maninjau tidak ada yang hilang maka butuh waktu 21,29 juta tahun untuk mencapai volume danau yang ada sekarang maka dengan data ini begitu lamanya proses mengisi air di danau maninjau maka sangat wajar bila semua pihak harus bersikap bijak dalam menggunakannya juga untuk menjaga agar tidak rusak.

Kwalitas Air Danau Maninjau

Tabel 2. Kwalitas air Danau Maninjau diukur Pebruari 2006




Sumber: Universitas muhammdaiyah Jakarta (UMJ) (2006)

Dari Tabel 2. Mengungkapkan bahwa telah terjadi pencemaran Danau Maninjau dimana melebihi standar baku mutu PP No 22 tahun 2002 pada parameter Pospor-P, Amonia dan H2S dimana zat ini sangat berbahaya untuk kesehatan manusia yang ada disekitar danau Maninjau, sekarang pertanyaanya dari mana sumber pencemar ini berasal belum dapat dipastikan karna butuh penelitian yang lebih mendalam tentang aktivitas masyarakat disektar danau dan juga geologi di danau maninjau. Data dari Gambar 4. memberikan gambaran potensi pencemaran pospor, H2S dan N-NH3 di danau Maninjau sehingga memperlihatkan besarnya bahaya yang akan ditimbulkan bila tidak segera ditanggulangi.

Data dari Tabel 3. menunjukan bahwa telah terjadi juga pencemaran akibat logam di dalam danau Maninjau dimana melebihi baku mutu pada kandungan logam Tembaga (Cu), Kromium (Cr) dan Timbal (Pb). Hal ini sangat mengkawatirkan karena adanya logam yang sangat berbahaya juga untuk kesehatan manusia yang bisa menyebabkan penyakit. Logam ini bisa menumpuk dalam daging ikan juga dan bila termakan oleh manusia maka akan terjadi penumpukan dalam tubuh manusia maka akhirnya akan mendatangkan penyakit namun belum dapat dibuktikan asumsinya karena daging ikannya belum diteliti sebab ada asumsi juga ikan dilaut yang berenang dalam air garam dagingnya ternyata tidak asin. Sumber pencemaran logam ini juga belum diketahui dengan pasti namun bisa berasal dari aktivitas manusia dan geologi danau maninjau karena itu menjadi tugas ilmuan di negeri ini untuk mengetahui dengan pasti

Tabel 3. Kandungan Logam dalam Danau maninjau




Sumber: Universitas muhammdaiyah Jakarta (UMJ) (2006)

Potensi pencemaran logam yang paling besar di danau Maninjau yaitu oleh unsur kromium dimana logam ini tergolong logam berat yang bisa menumpuk dalam tubuh manusia dalam waktu lama bisa menyebabkan terjadinya kasus minamata yang pernah terjadi di jepang dan teluk Buyat di sulawesi bisa pula terulang pada lokasi ini, namun semua ini hanya asumsi ilmiah dimana untuk membuktikannya perlu waktu puluhan tahun lagi sehingga masyarakt tidak perlu merasa kuatir saat membaca artikel ini sebab kejadian tsunami yang jauh lebih besar daripada aceh akan terjadi di sumatera barat sampai sekarang juga masih baru prediksi .

Tabel 4. Potensi deposit O2, P, padatan tersuspensi,Nitrat, amonia dan H2S dan air Danau Maninjau




Tabel 5. Potensi deposit Fe, Mn, Zn, Cu, Cr, Pb dan Detergen dalam air Danau Maninjau




Gambar 4. Kandungan DO (oksigen terlarut) dan COD (chemical oksigen demand) dalam danau Maninjau

Data dari Tabel 4. memberikan data bahwa potensial deposit oksigen paling besar di danau maninjau diikuti oleh padatan tersuspensi,pospor, nitrat, amonia dan terakhir sulfur. Secara geologi seharusnya sulfur lebih tinggi dari nitrogen dan pospor karena bekas kawah gunung Api. Hal ini membuktikan telah adanya penambahan nitrogen dan pospor mungkin oleh aktivitas yang ada di danau Maninjau sehingga terjadi degradasi air danau.

Data dari Tabel 5. menunjukan bahwa potensial deposit logam paling besar dalam air danau adalah Besi diikuti oleh seng, mangan, kromium, tembaga, timbal dan detergen. Dari mana logam ini berasal belum dapat dipastikan namun secara geologi besi, mangan, seng dan tembaga bisa saja terjadi namun kromium dan timbal belum dapat dipastikan. Adapun detrgen berasal dari limbah cair domestik yang dibuang ke danau maninjau tanpa ada pengolahan terlebih dahulu Sedangkan data dari Gambar 4. mengisyaratkan bahwa secara umum bahwa kandungan oksigen di danau maninjau masih bagus namun nilai COD atau bahan organik yang terlarut dalam air danau melebihi baku mutu artinya segala aktivitas disekitar danau yang menghasilkan limbah cair atau padat tidak boleh dibuang langsung ke danau maninjau namun harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu dengan demikian perlu juga dicari teknologi sederhana murah dan mudah dalam operasionalnya untuk mengolah semua limbah cair dan padat yang akan dibuang ke danau maninjau dan lebih spesifik lagi pada tempat tertentu air danau ini sebaiknya diolah juga agar kandungan polutannya berkurang

Semoga tulisan ini menambah kepedulian kita untuk sama-sama menjaga kelestarian danau maninjau dan melakukan konservasi tanah dan airnya demi menjaga kepentingan kita bersama untuk menuju kejayaan sumatera barat khususnya dan Indonesia umumnya.

Pustaka

P3M Universitas muhammadiyah Jakarta. 2006. Audit lingkungan, kajian lingkungan sosial dan telaahan teknologi PLTA maninjau Tahun 2006.”pelaksanaan Workshop III”. PT. Perusahaan listrik Negara (persero). Jakarta.

Schmidt, F.H. and J.H.A. Ferguson. 1951. Rainfall types Based on Wet and Dry Period Ratio for Indonesia with western New Guinea. Verh. No. 42. Jawatan Meteorologi dan Geofisika, Jakarta.

Surfer Version 8.00. 2002. Surface mapping system copyright 1993 – 2002 golden Software .Inc. Golden Software, Inc. 809 14 th street golden, Colorado 80401-1866. www. GoldenSoftware.com

posted by Harmailis Chaniago @ 16.40  
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home
 
..Prodi yang terdapat di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, 1. Tata Air Pertanian, 2. Mesin Peralatan Pertanian, 3. Teknologi Pangan, 4. Budidaya Tanaman Pangan, 5. Agribisnis, 6. Peternakan, 7. Hortikultura, 8. Budidaya Tanaman Perkebunan, 9. Manajemen Produksi Pertanian dan 10. Manajemen Perkebunan..........
Jalur Pendidikan Vokasional Pertanian di Sumatera Barat
SECUIL INFO
INFO SEBELUMNYA
LIHAT LAGI INFO
TAWARAN PROGRAM STUDI

8 Program Studi D-III : Budidaya Tanaman Perkebunan, Agribisnis, Peternakan, Teknologi Produksi Tanaman Pangan, Teknologi Produksi Hortikultura, Teknik Sumberdaya Air dan Lingkungan, Teknologi Pangan, dan Mesin Peralatan Pertanian dan 2 Program Studi D-IV, Manejemen Produksi Pertanian dan Manajemen Perkebunan

Links
Powered by

Blogger Templates

BLOGGER