Sebanyak 90 aktivis Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi di Indonesia yang terpilih dan lolos seleksi akan melakukan "learning Across Culture" di tiga negara yaitu Australia, Belanda dan China. Mereka akan melakukan studi di pusat-pusat keunggulan/Universitas di tiga negara tersebut. Ada harapan supaya wawasan global para aktivis BEM menjadi lebih kaya.
Batch pertama, sebanyak 27 aktivis BEM akan berangkat ke Australia pada hari Jumat ini (4/09). Kurang lebih satu Minggu, mereka akan berada di Australia berkunjung ke tiga universitas, yaitu University of New South Wales, University of Technology Sydney dan University of Western Sydney. Presiden BEM Politeknik Pertanian Payakumbuh, Adlin Saputra, Mahasiswa Prodi Agribisnis Semester IV, yang terpilih melalui seleksi yang cukup ketat, berada pada rombongan Batch pertama ini.
"Manfaatkan pengalaman ini sebagai kesempatan belajar. Gali bagaimana Australia mengembangkan tradisi mutu, relevansi dan daya saing pendidikan tinggi. Bagaimana mereka mendekatkan Universitas dengan dunia kerja (link and Match). Termasuk juga bagaimana mereka mengembangkan kreativitas dan kelembagaan mahasiswa", arah Bapak Dirjen Dikti, Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D pada waktu pembekalan keberangkatan batch pertama di Dikti, Jakarta (4/09).
27 aktivis BEM ini berasal dari Perguruan tinggi Negeri dan Swasta, Universitas, Institut, dan Politeknik (termasuk Politeknik Pertanian Payakumbuh). "Saya belum melihat sebuah polifoni/keberagaman seperti ini. Hal ini sendiri sudah menjadi pembelajaran. Jadikan forum tersendiri dan carikan interfacenya dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia Internasional (PPI) yang baru-baru ini telah ikut membidani lahirnya Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I 4)", tambah Dirjen.
Menurut Dirjen pertanyakan selalu relevansinya dengan pembangunan pendidikan di Indonesia. Sepulang dari Australia diharapkan ada hasil analisa dan rekomendasi yang bisa dilaksanakan.
Ke depan Dirjen meminta kepada Direktur Kelembagaan, bapak Ir. Hendarman, Ph.D untuk mengeksposur aktivis BEM ini dalam kegiatan Pekan Ilmiah Nasional (PIMNAS). Ada komunikasi antara mahasiswa yang banyak bergerak di organisasi dan aktivis akademik yang lebih banyak waktunya untuk kegiatan ilmiah.
Selain dari bapak Dirjen, selama dua hari ini mereka mendapatkan pembekalan yang cukup kaya tentang Kualitas Pribadi, wawasan tentang Australia, konstelasi hubungan Indonesia-Australia dalam bidang Pendidikan dan Climate Changes dari bapak Budi Matindas, Tjipto Sumadi, Agus Sartono ( Karo PKLN Depdiknas), Ibu Irene Pinkan Umboh (Acting Deputy Director, Kedutaan Australia), Ariseno Ridhwan, Produser Metro TV).
"Mudah-mudahan wawasan Presiden BEM kita bertambah dengan keikutsertaan studi banding ini", kata Bapak Ir. Yudistira, M.Si, Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan, yang langsung mengantarkan Presiden BEM Politani Payakumbuh ke Jakarta
|